Faktor – Faktor yang mempengaruhi kesalahan dalam pengukuran Gravitymeter
a. Faktor Internal Instrumen
b. Kesalahan Pembacaan
c. Ketepatan leveling
d. Penentuan nilai FK
e. Faktor Elastic Hysteris (Short term Drift)
f. Internal Power Supply
Faktor External Instrumen
a. Perubahan Temperatur
b. Perubahan Tekanan
c. Perubahan Kemagnetan tetap
d. Guncangan saat pengukuran
Faktor yang mempengaruhi pengukuran dalam gravitasi
a. Elevasi titik ukur
b. Topografi di sekitar titik ukur
c. Posisi Garis Lintang
d. Strukur benda di bawah permukaan
e. Posisi Bulan dan Matahari terhadap bumi
Koreksi dalam Metode Gravity
1. Koreksi Drift : Koreksi ini dilakukan karena unsur alat, dimana alat gravity meter memiliki pegas halus yang di dalam kajian ilmu pegas halus tersebut pengalamai apungan / Drift saat dilakukan pengukuran. Fenomena ini diperoleh dari pengukuran berulang satu titik amat pada waktu yang berbeda maka akan diperoleh nilai yang berbeda.
2. Koreksi Udara Bebas/ Free Air Correction : Koreksi ini dilakukan karena adanya anggapan bahwa tarikan bumi secara keseluruhan berasal dari satu pusat massa. Oleh karena itu jika elevasi pada gravitymeter berubah, maka jarak pada pusat bumi akan berubah.
3. Koreksi Lintang : Koreksi ini dilakukan dengan prinsip bahwa Bumi memiliki bentuk yang elipsoid pada kedua kutubnya dan menganggap bahwa material penyusun bumi adalah bahan yang homogen.
4. Koreksi Bouger : Koreksi ini dilakukan untuk mengukur nilai tarikan massa batuan antara level stasiun dengan bidang datum, untuk menyederhanakan masalah batuan yang berada pada level stasiun dan bidang datum dianggap berbentuk slab dengan densitas homogen.
5. Koreksi Pasut : Koreksi ini dilakukan karena perbedaan setiap hari nilai ketinggian pasang dan surut yang dipengaruhi oleh kedudukan bulan terhadap bumi.
6. Koreksi Medan : Koreksi ini dilakukan untuk mengkompensasi ketidak rataan bentuk topografi pada sekitar daerah amat, yang mempengaruhi nilai gravity meter secara vertikal.